CARAPANDANG - Chaiman ASEAN Competition Institute, Syarkawi Rauf, menilai kesepakatan ekonomi antara Presiden Prabowo Subianto dengan Presiden AS Donald Trump, lebih menguntungkan bagi Indonesia. “Pasalnya, produk yang diimpor dari AS adalah produk komplementer yang tidak diproduksi Indonesia atau produksinya belum mencukupi kebutuhan nasional,” katanya dalam perbincangan dengan Pro 3 RRI, Kamis (17/7/2025).
Syarkawi melihat dari sisi produknya, seperti pesawat Boeing 777 belum bisa diproduksi Indonesia. Ia mengatakan, pembelian pesawat berbadan lebar tersebut dapat menjadi solusi bagi Garuda Indonesia soal pengadaan pesawat.
"Apalagi, Presiden Prabowo Subianto menyebut pembelian itu memang dibutuhkan Indonesia karena 50 unit pesawat itu akan dipakai oleh maskapai Garuda Indonesia. Pesawat tersebut juga akan digunakan pemerintah untuk membesarkan flag carrier nasional (Garuda Indonesia)," ujarnya.
Soal pembiayaannya yang dikhawatirkan berbagai kalangan akan membebani BUMN transportasi tersebut, Syarkawi menegaskan bahwa hal itu bisa dinegosiasikan. Pihak Garuda dengan Boeing, lanjutnya, bisa melakukan pembicaraan business to business (B to B) agar pembiyaannya lebih fleksibel bagi Garuda.
Syarkawi juga menyoroti impor produk pertanian, seperti gandum dan kedelai. Ia melihat dua komoditas AS itu memang dibutuhkan, karena Indonesia tidak memiliki kapasitas untuk memenuhi kebutuhan industri nasional kedua produk tersebut.