PT Dirgantara Indonesia (PTDI) akan menampilkan penerbangan langsung dari prototipe sub-skala 1:7, bernama SOLITA — yang menjadi tonggak awal dalam pengembangan taksi udara masa depan karya insinyur-insinyur muda PTDI dan Intercrus Aero. Dirancang sebagai taksi udara untuk mengangkut tiga penumpang dengan satu pilot, SOLA dikembangkan sebagai aset militer Indonesia.
Satu platform, tiga misi: dari pengiriman kargo ke medan depan, dukungan logistik untuk unit-unit garis depan, misi Intelligence, Surveillance, and Reconnaissance atau ISR hingga kemampuan serangan dengan munisi presisi maupun konvensional — versi skala penuh dari SOLA dirancang untuk membawa muatan hingga 360 kg dan jarak tempuh hingga 200 km, beradaptasi dengan kebutuhan misi sipil maupun militer. Dengan kecepatan jelajah mencapai 150 km per jam dan menggunakan sistem propulsi elektrik penuh, SOLA menawarkan efisiensi tinggi dengan tingkat kebisingan rendah – menjadikannya cocok untuk operasi di lingkungan urban maupun terpencil. Intercrus SOLA bukan hanya sekadar produk, tetapi simbol dari masa depan transportasi udara yang lebih cepat, bersih, dan berkelanjutan – sebuah langkah nyata
menuju ekosistem mobilitas udara modern di Indonesia. SOLA akan siap terbang melayani Indonesia pada tahun 2028.