CARAPANDANG – Kasus penyebaran penyakit menular Demam Berdarah Denggue (DBD) di Garut, pada semester pertama 2025 mencapai 1.368 kasus. Meski demikian jumlah kasus menurun jika dibandingkan tahun sebelumnya.
"Kalau di tahun 2024 lalu, di semester yang sama dari Januari hingga Juni jumlahnya mencapai 1500 an kasus. Artinya di tahun 2025 ini mengalami penurunan," kata Kepala Bidang Pencegahan Penyakit Menular (P2M) Dinas Kesehatan Garut Asep Surachman, di Garut, Rabu (2/7/2025).
Ia menyampaikan, warga yang meninggal akibat DBD sebanyak 7 orang. "Dari Januari hingga Juni 2025 ini," ujarnya.
Ia mengatakan, virus nyamuk DBD berpotensi berkembang biak di tempat genangan air yang tidak menyentuh tanah, seperti bak penampungan, kolam dan sebagainya. "Berpotensi bertelur di genangan air seperti bak penampungan, turn, kolam, dan lainnya," ucapnya.
Ia menuturkan, saat ini upaya fogging terus dilakukan. Selain itu juga memberikan sosialisasi terhadap warga agar membiasakan diri pola hidup bersih dan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).
"Fogging atau pengasapan itu merupakan upaya terakhir. Fogging ini sifatnya hanya membunuh nyamuk yang dewasa, justru yang harus dikhawatirkan adalah nyamuk yang berkembang biak di genangan air," ucapnya.
