Peran penolong pertama sangat penting sebelum seseorang jatuh ke zona merah. Untuk itu, pelatihan P3LP dilandasi prinsip 3M yakni Memperhatikan gejala stres, Mendengarkan dengan empati, dan Menghubungkan ke bantuan lanjutan (guru BK, keluarga, atau profesional).
Sekolah sebagai Ruang Aman Mental
Pelatihan ini juga mendorong terciptanya budaya literasi kesehatan jiwa di lingkungan sekolah. Tidak hanya murid, guru juga perlu didukung. "Kalau guru datang ke sekolah dengan hati yang bahagia, energi cinta itu akan menular ke siswa," kata Yunita.
Tak kalah penting, keluarga juga perlu terlibat melalui pengasuhan positif yang membangun ketangguhan emosi sejak dini.
Selain itu menurutnya, P3LP juga membangun generasi penolong, bukan penghakim. "Dengan pendekatan sederhana tapi berdampak besar, P3LP menjadi jembatan menuju generasi Indonesia yang lebih empatik, tangguh, dan sehat mental. "Mari jadi penolong pertama, bukan penghakim pertama. Karena satu telinga yang tulus bisa menyelamatkan satu hati yang hampir menyerah,” tutup Yunita. dilansir infopublik.id