CARAPANDANG - Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon mengatakan bahwa tradisi Melayu Jamu Laut selaras dengan prioritas pemerintah untuk mewujudkan ketahanan pangan.
“Tradisi ini merupakan sebuah kearifan lokal atau bagaimana kita menghargai alam atau laut, kemudian terkait juga dengan keharmonisan hubungan manusia, khususnya nelayan dengan alam sehingga bisa saling menjaga dan menguntungkan,” kata Fadli Zon saat menghadiri acara Jamu Laut di Pantai Cermin, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara, dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Kamis.
Jamu Laut merupakan tradisi yang dihelat oleh masyarakat Melayu pesisir pantai, khususnya nelayan di Sumatera Utara sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan atas hasil laut yang telah didapat. Tradisi itu merupakan manifestasi dari hubungan harmonis antara masyarakat, terutama nelayan dengan alam laut yang menjadi sumber kehidupan mereka.
Upacara adat itu melibatkan serangkaian ritual permohonan keberkahan dan keselamatan saat mencari rezeki di laut, serta wujud penghormatan kepada
penguasa laut yang dipercaya menjaga perairan. Selain bertujuan untuk melestarikan tradisi Melayu, Jamu Laut juga digelar sebagai upaya menjaga kelestarian alam.
“Setelah dilaksanakan Jamu Laut ini, harapannya penghasilan nelayan semakin meningkat, dengan tangkapan ikan yang semakin banyak, dan tentu saja ini juga menjadi sumber pendapatan bagi keluarga nelayan,” ucap Fadli Zon.