Proses menenun kain ini melibatkan serangkaian tahapan. Persiapan dimulai dengan proses mempersiapkan benang yang akan digunakan. Ada beberapa alat yang digunakan dalam memproses benang, seperti tarauan, peleting bambu, ani’an, tandaian, luwing, dan kolong. Kemudian, dalam proses menenun, digunakan beberapa alat seperti gedongan, longsen, tandaian, dan balok pase. Setelah persiapan benang dan peralatan lainnya selesai, langkah-langkah dalam menenun kain tenun Sambas, yaitu menarrau (proses menggulung benang ke dalam bilah-bilah peleting) dan mengani (proses penyusunan benang ke dalam longsen), dapat dilakukan untuk memulai proses menenun.
Kain tenun terbentuk melalui pola menyilang dari helai benang lungsing dan benang pakan. Anyaman atau pola menyilang ini terbagi menjadi tiga teknik utama: anyaman polos, anyaman satin, dan anyaman keper.
Semakin mahir seseorang menenun, maka motif yang dibuat pun akan terlihat rumit dan sulit. Semakin terlihat rumit dan sulit, semakin mahal pula harga tenunan yang dihasilkan. Kain tenun Sambas memiliki warna-warna cerah beragam, yaitu merah manggis, orange, merah muda, hitam, dan hijau. Membuat tenun Sambas sepanjang 2 meter membutuhkan waktu sekitar satu bulan. Dalam satu rumah perajin, maksimal dihasilkan hanya dua atau tiga lembar kain tenun dalam satu bulan.
Ragam Motif Tenun Sambas