“Setiap satu hingga dua bulan sekali akan ada aktivitas kolaboratif. Ini memastikan keterlibatan aktif komunitas kreatif di dua negara,” ujarnya.
Lebih lanjut Riefky mengungkapkan bahwa kerja sama juga bersifat terbuka terhadap eksplorasi subsektor lain di masa depan.
Dengan prinsip saling menguntungkan dan inklusif, Menteri Ekraf yakin sinergi ini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif yang lebih adil, berkelanjutan, dan berdampak luas pada masyarakat.
“Desain dan kuliner, misalnya, punya potensi kuat. Klausul fleksibel dalam MoU memungkinkan kerja sama diperluas berdasarkan peluang baru yang muncul,” katanya.