Beranda Kolom TKA dan Coding: Kunci Talenta Ekonomi Digital

TKA dan Coding: Kunci Talenta Ekonomi Digital

0
Istimewa

Indonesia tidak sendiri. MIT (Massachusetts Institute of Technology) melalui Creative Computing Curriculum dan platform Scratch telah membuktikan bahwa coding dapat diajarkan sejak dini dengan pendekatan yang kreatif, menyenangkan, dan bermakna (Resnick, 2022). Pendekatan serupa kini diadopsi melalui tiga model: unplugged (tanpa perangkat digital), plugged (menggunakan perangkat sederhana), dan online-based (berbasis internet). Ini memungkinkan pelaksanaan kurikulum digital di semua daerah — dari pusat kota hingga pelosok 3T — dengan menyesuaikan tingkat akses teknologi yang ada.

Negara-negara seperti Estonia (ProgeTiiger), Inggris, Singapura (AI4K), dan Korea Selatan (100+ sekolah AI) telah membuktikan bahwa pengajaran coding dan AI sejak usia dini bukan hanya mungkin, tapi sangat penting. Indonesia bergerak di arah yang sama, namun perlu memastikan bahwa pelaksanaannya tidak setengah hati.

Karena keberhasilan pendidikan digital tidak terletak pada teknologi, tetapi pada manusia yang menggunakannya. Dan sosok itu adalah guru. Mereka adalah ujung tombak transisi ini. Di tangan mereka, anak-anak tidak hanya belajar menggunakan aplikasi, tetapi memahami logika dan nilai-nilai di balik layar. Maka, peningkatan kompetensi guru menjadi keniscayaan. Tak hanya pelatihan teknis, tapi juga pendampingan berkelanjutan dan komunitas belajar yang saling memperkuat.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here