Dia juga menyebutkan peran amplifikasi Arktika, sebuah fenomena di mana berkurangnya salju dan es memperparah pemanasan, dalam mengubah pola atmosfer, termasuk jet stream. Jet stream yang lebih berkelok-kelok dapat berkontribusi terhadap peristiwa cuaca yang berkepanjangan dan ekstrem, kata Nicolas.
Ke depannya, Nicolas mengatakan bahwa perkiraan musiman dari C3S mengindikasikan musim panas yang lebih hangat dan lebih kering dari rata-rata, terutama di Eropa timur dan tenggara.
"Kemungkinan akan terjadi lebih banyak gelombang panas ... karena iklim terus menghangat," ujarnya.
Ilmuwan iklim tersebut menyerukan dilakukannya upaya mendesak untuk mengurangi akar penyebab perubahan iklim dan mendorong masyarakat untuk beradaptasi agar mampu menghadapi dunia yang lebih hangat dan cuaca ekstrem yang lebih sering terjadi.
"Kita perlu mengatasi sumber pemanasan iklim, yaitu peningkatan emisi gas rumah kaca yang terus berlanjut akibat aktivitas manusia, dan mengurangi emisi secepat mungkin," katanya.
"Aksi iklim jelas menjadi lebih mendesak dari sebelumnya," tambahnya.