Beranda Internasional Pemangkasan Bantuan USAID Picu Krisis Kemanusiaan

Pemangkasan Bantuan USAID Picu Krisis Kemanusiaan

Krisis kemanusiaan memburuk di Dikwa, Nigeria, setelah pemangkasan drastis bantuan dari Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID). USAID selama ini menjadi penyokong utama bantuan makanan, tempat tinggal, dan layanan kesehatan di kawasan timur laut Nigeria.

0
USAID selama ini menjadi penyokong utama bantuan makanan, tempat tinggal, dan layanan kesehatan di kawasan timur laut Nigeria.

Satu-satunya fasilitas rawat inap untuk anak-anak dengan gizi buruk di Dikwa kini dijalankan oleh organisasi Intersos. Mereka menerima sedikitnya 10 anak dengan kondisi serius setiap hari, namun sumber daya mereka tidak cukup.

Jumlah staf telah dipangkas dari 30 menjadi 11 setelah pembekuan dana USAID. Saat ini, Intersos hanya bergantung pada Dana Kemanusiaan Nigeria yang akan habis pada Juni mendatang.

Di Maiduguri, situasi juga mengkhawatirkan, ribuan pekerja bantuan telah kehilangan pekerjaan, memukul ekonomi lokal. Di fasilitas Intersos lainnya, hanya dua dokter dan empat perawat tersisa untuk menangani 50 anak kekurangan gizi setiap minggu.

“Sebelumnya jumlahnya jauh lebih sedikit,” kata Emmanuel Ali, salah satu dokter yang tersisa. Kepala Kantor Kemanusiaan PBB di Maiduguri, Trond Jensen, menyebut situasi ini sangat traumatis.

Ia menambahkan bahwa belum ada peningkatan bantuan dari donor lain untuk menutupi kekurangan akibat pemotongan dari Amerika Serikat. Menurut Mercy Corps, dari 62 program yang didanai AS, 40 telah dihentikan.

Program-program ini seharusnya menjangkau 3,5 juta orang di Nigeria, Sudan, Afghanistan, Somalia, Ethiopia, Kenya, Lebanon, Gaza, dan Afrika Tengah. Pemangkasan ini menciptakan krisis kemanusiaan besar yang belum terlihat ujungnya.

  • Tags

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here