Untuk protein, Sahana mengatakan sumber protein nabati, seperti yang terdapat dalam kacang-kacangan (kacang polong, buncis, dan lentil), kedelai, dan biji-bijian (seperti biji labu dan biji chia), lebih baik daripada sumber hewani seperti daging dan telur.
"Ikan seperti salmon, tuna, dan sarden merupakan sumber DHA yang baik, yang penting untuk perkembangan otak janin," tambahnya.
Sebaiknya hindari makanan yang banyak mengandung lemak trans, seperti makanan ringan dan panggang komersial, produk hewani, kentang goreng, dan mayones.
Sumber lemak sehat bisa didapatkan dalam kacang-kacangan, minyak zaitun, alpukat, dan minyak biji anggur, yang disukai untuk menjaga regulasi hormon dan kualitas oosit yang baik.
Selain itu, penting juga untuk memenuhi zat gizi mikro seperti asam folat, Vitamin B12 dan Vitamin B6 (kacang-kacangan, buah-buahan dan sayur-sayuran berdaun hijau) sangat penting untuk perkembangan otak janin yang optimal.
Demikian pula, asupan Vitamin D harian yang cukup (produk susu, telur, suplemen susu) sangat penting untuk kualitas sel telur yang baik.
"Makanan yang kaya Vitamin C, E, Seng, Kalsium, Magnesium dan selenium merupakan antioksidan potensial yang diperlukan untuk kualitas sperma yang baik dan harus dimasukkan dalam rencana diet," katanya.
Untuk keberhasilan program bayi tabung, Sahana menyarankan untuk memperhatikan batas aman konsumsi kopi meskipun tidak dilarang keras.