Beranda Internasional Sekjen PBB Khawatir dengan Israel Perluas Operasi Militer dan Blokir Penyaluran Bantuan di Gaza

Sekjen PBB Khawatir dengan Israel Perluas Operasi Militer dan Blokir Penyaluran Bantuan di Gaza

Warga Palestina mencari korban yang selamat usai penembakan artileri Israel di kamp pengungsi Jabalia, Jalur Gaza utara, pada 2 Mei 2025. (CARAPANDANG/Xinhua/Rizek Abdeljawad)

0
Xinhua

 Warga Palestina menerima makanan gratis dari pusat distribusi makanan di Gaza City pada 3 Mei 2025. (CARAPANDANG/Xinhua/Mahmoud Zaki)

   Reaksi tersebut muncul setelah Kabinet Keamanan Israel dilaporkan memutuskan untuk memperluas serangan militer di Gaza guna merebut dan menduduki wilayah Palestina.

   Ada juga laporan tentang Israel yang akan terus memblokir bantuan kemanusiaan yang dikirim ke Gaza, yang telah dilarang sejak 2 Maret lalu, dan memprivatisasi operasi tersebut dengan menggunakan kontraktor Amerika Serikat alih-alih di bawah pengawasan PBB dan organisasi kemanusiaan lainnya.

   Haq menuturkan Guterres dan entitas PBB yang terlibat dalam penyaluran bantuan "menegaskan bahwa kami tidak akan berpartisipasi dalam skema apa pun yang tidak mematuhi prinsip-prinsip kemanusiaan global, yakni kemanusiaan, imparsialitas, independensi, dan netralitas. Di Wilayah Palestina yang Diduduki, kepala semua entitas PBB dan organisasi nonpemerintah di bawah naungan Humanitarian Country Team (HCT) dengan suara bulat menegaskan sikap ini."

   HCT PBB melaporkan otoritas Israel memblokir semua pasokan yang masuk ke Gaza, tidak peduli seberapa penting pasokan itu bagi kelangsungan hidup warga. Toko roti tutup. Dapur umum tutup. Gudang-gudang kosong. Anak-anak kelaparan. Demikian ungkap juru bicara tersebut.

 Warga Palestina menerima makanan gratis dari pusat distribusi makanan di Gaza City pada 2 Mei 2025. (CARAPANDANG/Xinhua/Rizek Abdeljawad)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here