Haq mengatakan tim itu melaporkan bahwa rancangan rencana yang diberikan kepada mereka oleh Israel akan mengakibatkan sebagian besar wilayah Gaza, termasuk orang-orang yang memiliki keterbatasan dalam pergerakan fisik dan paling rentan, akan terus hidup tanpa pasokan. Hal itu bertentangan dengan prinsip-prinsip dasar kemanusiaan dan tampaknya dirancang untuk memperkuat kendali atas barang-barang yang menopang kehidupan sebagai taktik untuk menekan masyarakat, sebagai bagian dari strategi militer.
"Kami siap untuk kembali meningkatkan pengiriman pasokan dan layanan yang krusial, dan kami memiliki stok signifikan yang siap memasuki wilayah itu segera setelah blokade dicabut," kata tim tersebut.
Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (UN Office for the Coordination of Humanitarian Affairs/OCHA) mengatakan serangan udara dan serangan lainnya terus berlanjut di Jalur Gaza, serta melaporkan bahwa puluhan orang tewas dan ratusan lainnya terluka selama akhir pekan, termasuk anak-anak dan warga sipil.
OCHA mengungkapkan perampokan dan penjarahan sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, terutama di Gaza City dan sekitarnya, seiring dengan menipisnya persediaan dan penargetan terhadap tempat usaha.